Jumat, 22 Oktober 2010

Harmoni

Harmoni adalah keselarasan. Dalam teori musik, harmoni adalah keselarasan bunyi dalam musik. Untuk menghasilkan bunyi yang selaras dan enak didengar, kita harus menyusun suatu rangkaian nada secara simultan untuk menghasilkan rangkaian kord yang sesuai dalam rangkaian pergerakan musik yang disebut progresi harmonis.

Dalam kehidupan masyarakat jawa, harmoni atau keselarasan ditopang oleh dua prinsip utama, yaitu prinsip hormat dan rukun. Setiap individu dituntut untuk menjaga kerukunan dengan sebisa mungkin menghindari adanya konflik terbuka diantara mereka dengan cara ethok-ethok rukun, sedangkan prinsip hormat merupakan kesadaran dari tiap individu mengenai kedudukannya dalam masyarakat yang hirarkis, dimana seseorang harus bisa menghormati orang lain yang lebih tua atau lebih tinggi derajatnya dengan menerapkan unggah-ungguh dan kawruh basa yang pada dasarnya adalah sebuah cara untuk menjaga kerukunan sebagai pencapaian harmoni dalam masyarakat.

Harmoni atau keselarasan juga dikenal dalam budaya masyarakat Bugis-Makassar, yang terimplementasi dalam konsep siri’ na pacce (Makassar) atau siri’ na pesse (Bugis), yang diartikan sebagai perasaan malu, harga diri, dan kehormatan. Konsep ini mengarahkan manusia untuk saling menghargai dan menghormati harga diri masing-masing, serta saling mengasihi dan menyayangi, sehingga tercipta harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.

Tidak ada komentar: